Purbalingga, Kamis 6 Juli 2023. Awal tahun pelajaran 2023/2024 SMP Negeri 2 Kejobong mempunyai status baru yaitu Sekolah Penggerak (SP). Sekolah Penggerak merupakan program pendidikan yang dikeluarkan oleh Kemdikbudristek pada tahun 2021 sebagai upaya untuk mewujudkan visi pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila. Program Sekolah Penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar peserta didik secara holistik yang mencakup kompetensi literasi, numerasi, dan karakter diawali dengan pembinaan SDM unggul (guru dan kepala sekolah).
Pada tahun 2023, yakni sekolah penggerak angkatan 3, SMP Negeri 2 Kejobong berhasil lolos menjadi sekolah penggerak (SP). Pembinaan sekolah penggerak oleh Balai Besar Guru Penggetak Provinsi Jawa Tengah diawali dengan pelatihan sekolah penggerak secara daring selama kira-kira satu bulan. Peserta pelatihan adalah pengawas sekolah, kepala sekolah, dan dua guru (satu guru mata pelajaran dan satunya guru bimbingan konseling), yang nantinya akan menjadi tim komite pembelajaran.
Pelatihan berjalan dengan lancar. Sebagai tindak lanjut, peserta pelatihan sekolah penggerak diwajibkan untuk mengimbaskan seluruh materi kepada guru-guru di sekolahnya masing-masing. Setelah melalui perencanaan yang matang, SMP Negeri 2 Kejobong pun melaksanakan IHT (In House Training) Pengimbasan Sekolah Penggerak selama beberapa hari dimulai dari 6, 13 Juli hingga 26 Juli 2023. Pelaksanaan pada tanggal 13 dan 14 Juli dimulai sedari pagi karena peserta didik masih libur sekolah, sedangkan hari-hari selanjutnya dilaksanakan setelah peserta didik pulang sekolah.
Narasumber dalam kegiatan tersebut adalah Komite Pembelajaran (KP) yang terdiri dari pengawas sekolah, Dra. Rudi Mulyatiningsih, M.Pd., kepala sekolah, Joko Arifin, S.Pd., guru mata pelajaran, Yulianah, S.Si., dan guru bimbingan konseling, Arif Rakhmat Nugroho, S.Pd. Sebelum beranjak ke materi pelatihan, para guru diwajibkan untuk mengikuti pre-test. Materi-materi yang disampaikan, antara lain Orientasi Program Sekolah Penggerak, Refleksi Pembelajaran Kurikulum Merdeka, Penyusunan KOSP, Merancang Pembelajaran (CP, TP, ATP, dan Modul Ajar), Asesmen dan Pembelajaran, Perancangan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, Persiapan Implementasi Kurikulum Merdeka, Pemanfaatan Teknologi Prioritas, hingga materi Bimbingan Konseling, seperti Asesmen Bimbingan Konseling dan Strategi Pelayanannya.
Setiap narasumber dalam IHT pengimbasan tersebut memberikan materi dengan baik dan menyeluruh. Tidak ketinggalan, setiap narasumber selalu memberikan tugas kepada guru-guru sebagai tolok ukur pemahaman. Setelah selesai, guru secara mandiri atau kelompok dipersilakan untuk mempresentasikan hasil pengerjaannya. Para guru berhasil mempresentasikannya dengan baik meskipun beberapa ada yang perlu ditambahi atau diperbaiki. Perbaikan diarahkan oleh narasumber terkait. Selain itu, beberapa kali juga dilaksanakan kegiatan refleksi sebagai evaluasi tingkat pemahaman para guru. Alhamdulillah, pelaksanaan IHT Pengimbasan Sekolah selama 11 hari berjalan dengan baik dan penuh dengan semangat. Sebelum mengakhiri IHT, para guru diwajibkan untuk mengisi soal post-test.
Harapannya, setelah mengikuti IHT Pengimbasan Sekolah Penggerak, para akademisi di SMP Negeri 2 Kejobong dapat mengaplikasikannya ke dalam perencanaan maupun proses pembelajaran agar nantinya benar-benar menjadi sekolah penggerak yang dapat menjadi teladan bagi sekolah-sekolah lain dari segi guru yang unggul, perencanaan dan pembelajaran yang inovatif serta berbasis data, pemanfaatan media digital, dan juga sarana dan prasarana yang memadai.